ألصَّـلَوَاتِ الوَاحِـدِيَّةِ
SHALAWAT WAHIDIYAH
SHALAWAT
WAHIDIYAH BERFAIDAH MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH WA RASUULIHI SAW.
BOLEH
DIAMALKAN SIAPA SAJA, BAIK LAKI-LAKI, PEREMPUAN, TUA, MUDA
DARI ALIRAN ATAU
GOLONGAN DAN BANGSA MANAPUN JUGA, TIDAK PANDANG BULU.
F A F I R R U U I L A L L A A H –
LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH
CARA PENGAMALAN
1. Harus niat semata-mata mengabdikan diri, beribadah kepada
Allah dengan ikhlas tanpa pamrih, serta memulyakan dan mencintai Nabi Muhammad
saw. maka dalam pengamalannya supaya benar-benar merasa dihadapan beliau Nabi saw
(istihdlor) disertai adab (tata krama) sepenuh hati, ta’dzim (memulyakan),
mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2. Untuk tahap awal, diamalkan selama 40 hari berturut-turut
sesuai dengan bilangan/aurod mujahadah dibawah ini dalam sekali duduk. Boleh
pagi, siang, sore atau malam hari. Boleh juga diamalkan selama 7 hari
berturut-turut , akan tetapi bilangan/aurod mujahadah 40 hari dilipatgandakan
sepuluh kali lipat.
3. Setelah mengamalkan 40 hari / 7 hari, bilangan/aurod
mujahadah boleh dikurangi sebagian atau seluruhnya. Akan tetapi lebih utama
jika diperbanyak. Boleh mengamalkan sendiri-sendiri, akan tetapi berjama’ah
dengan keluarga atau masyarakat satu kampung lebih dianjurkan. Bagi kaum wanita
yang sedang “berhalangan” cukup membaca shalawatnya saja, jadi tidak usah
membaca surat Fatihah. Untuk bacaan “Fafirruu.....dst”. dan “Waquljaa ....
dst”. Boleh dibaca sebab disini dimaksudkan sebagai do’a.
4. Bagi yang belum bisa mengamalkan seluruhnya (belum hafal)
boleh membaca bagian-bagian mana yang sudah didapat terlebih dahulu, misalnya
membaca Fatihahnya saja, atau kalimat nida’ “Yaa Sayyidii Yaa Rasuulallah”
diulang berkali-kali selama kira-kira sama waktunya kalau mengamalkan
seluruhnya (+ 30 menit) kalau itupun belum mungkin, boleh berdiam selama
waktu itu, memusatkan hati dan segenap perhatian kehadirat Allah Tuhan yang
maha Esa, memulyakan dan menyatakan rasa cinta semurni-murninya dengan
istihdlor kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw.
AJARAN WAHIDIYAH
Disamping mengamalkan shalawat wahidiyah ini, supaya
berusaha melatih hati dengan “LILLAH BILLAH dan LIRRASUL BIRRASUL serta
berusaha melaksanakan YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH dengan prinsip TAQDIIMUL
AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’
Pengertian :
LILLAH : Segala
amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Allah dan
Rasul-Nya, maupun yang hubungannya didalam masyarakat, dengan sesama makhluk
pada umumnya, baik yang wajib, yang sunnah atau yang mubah, asal bukan
perbuatan yang merugikan / bukan perbutan yang tidak diridhoi Allah (ma’siat),
maka melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri
kepada Allah Tuhan yang maha Esa dengan ikhlas tanpa pamrih. LILLAHI TA’ALA.
LAA ILLAAHA ILLALLAH (tiada tempat mengabdi selain kepada Allah). WAMAA
KHALAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’ BUDUUNI (Tiada Aku (Allah) ciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku) (QS. Adz Dzariyat-56).
BILLAH : Menyadari
dan merasa senantiasa, kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu
termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin adalah diciptakan dan dititahkan Allah
Tuhan yang maha mencipta, jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku bahwa
diri kita ini memiliki kakuatan dan kemampuan. LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA
BILLAH (Tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah Allah semata / Billah)
LIRRASUL : Disamping
niat mengabdikan diri / beribadah kepada Allah (Lillah) seperti diatas, didalam
segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridhoi
Allah (ma’siat), bukan perbuatan yang merugikan, supaya juga disertai niat
mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw. YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU
ATHI’ULLAAHA WA ATHI’URRASUULA WALAA TUBTILUU A’MAALAKUM (Wahai orang-orang
yang beriman (Billah), taatlah kepada Allah (Lillah) dan taatlah kepada Rasul
(Lirrasul), dan janganlah kamu merusakkan amal-amal kamu sekalian. QS.
Muhammad-33)
BIRRASUL : Disamping
sadar Billah seperti diatas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala
sesuatu termasuk gerak-gerik kita lahir dan batin (yang diridhoi Allah) adalah
sebab jasa Rasululloh saw. WAMAA ARSALNAAKA ILLA RAHMATAN LIL ‘AALAMIN (Dan
tiada Aku (Allah) mengutus engkau yaa Muhammad melainkan rahmat bagi seluruh
alam. Al Anbiya – 107).
Penerapan
Lillah-Billah dan Lirrasul-Birrasul seperti diatas adalah merupakan realisasi
dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH.
YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH
: Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban. Melaksanakan kewajiban disegala
bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Allah wa Rasulihi
saw. maupun kewajiban-kewajiban dalam hubungannya didalam masyarakat disegala
bidang dan terhadap makhluk pada umumnya.
TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’
: Didalam melaksanakan kewajiban-kewajiban kita supaya mendahulukan yang lebih
penting (Ahammu). Jika sama-sama pentingnya supaya dipilih yang lebih besar
manfaatnya (Anfa’u). Hal-hal yang berhubungan kepada Allah wa Rasulihi saw,
terutama yang wajib harus dipandang “Ahammu” (lebih penting). Dan hal-hal yang
manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat masyarakat pada umumnya
harus dipandang “Anfa’u” (lebih bermanfaat).
SHALAWAT WAHIDIYAH dan
AJARAN WAHIDIYAH sudah diijazahkan secara mutlak oleh mu’alifnya. Siapa
saja dan dari manapun memperolehnya telah diberi izin mengamalkan dan
menerapkannya. Bahkan dianjurkan supaya disiarkan kepada masyarakat luas tanpa
pandang bulu dengan ikhlas dan bijaksana.
Disiarkan
oleh :
YAYASAN
PERJUANGAN WAHIDIYAH
DAN
PONDOK PESANTREN KEDUNGLO
Jl.
KH. Wachid Hasyim Kediri Jawa Timur Kode Pos 64114
Telp. (0354) 771018 Fax. (0354) 774511
==================================
PENGAMALAN SHALAWAT WAHIDIYAH
1. Marilah segenap perhatian kita pusatkan menghadap Allah
swt. Tuhan yang maha Esa, dan merasa benar-benar dihadapan junjungan kita nabi
besar Muhammad Rasululloh saw. dengan adab ta’dzim (memulyakan) dan mahabbah
(mencintai) semurni-murninya.
2. Niat semata-mata mengabdikan diri “beribadah” kepada
Allah dengan ikhlas tanpa pamrih apapun juga, Lillah. Dan niat mengikuti jejak
tuntunan Rasulullah saw, Lirrasul.
3. Marilah kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini semua
adalah semata-mata atas titah Allah, Billah, dan karena syafa’at atau jasa
Rasulullah saw., Birrasul.
4. Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita penuh dosa dan
banyak berbuat dzalim, baik kepada Allah wa Rasuulihi saw., kepada orang tua
dan keluarga, kepada umat masyarakat serta kepada makhluk pada umumnya. Sangat
membutuhkan sekali maghfirah (ampunan) dan taufiq hidayah Allah swt., syafa’at
dan bimbingan Rasulullah saw., serta barakah, karamah, nadhrah dan do’a restu
Ghautsu hadzaz Zaman wa a’waanihi wa saairi auliyaa ahbaabillahi ra.
5. Seluruh pengamalan kita haturkan sebagai hadiah
penghormatan kepada junjungan kita kanjeng nabi besar Muhammad saw., kepada
Ghautsu Hadzaz zaman dst., dan lain-lain jika dikehendaki, (cukup dalam batin).
( AUROD/BILANGAN
MUJAHADAH 40 HARI )
إِلىَ حَضْرَةِ سَـيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلىَ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ ألْفَاتِحَةْ
! ( 7
x )
ILAA HADLRATI SAYYIDIINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI
WASALLAM, AL FAATIHAH. (Membaca surat Fatihah 7 x )
وَإِلىَ حَضْرَةِ غَوْثِ
هَذَاالزَّمَانِ وَسَآئِرِ أَوْلِيَآءِ اللهِ رَضِيَ الله ُتَعَالىَ عَنْهُمْ ألْفَاتِحَةْ ! ( 7
x )
ILAA HADLRATI GHAUTSI HADZAZ ZAMAN WA A’WAANIHI WASAAIRI AULIYAAILLAAHI RADLIYALLAAHU
TA’ALAA ‘ANHUM, AL FAATIHAH. (Membaca surat Fatihah 7 x )
أَللّهُمَّ يَاوَاحِدُ يَاأَحَدْ،
يَاوَاجِدُ يَاجَوَادْ، صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَـيِّدِنَا محَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ سَيِّدِنَا محمّدْ، فيِ كُلِّ لَمْحَةٍ وَّنَفَسٍ بِّعَدَدِ مَعْلُوْمَاتِ
اللهِ وَفُيُوْضَاتِهِ وَأَمْدَادِهِ. ( 100 X )
ALLAAHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD. YAA WAAJIDU YAA JAWAAD.
SHALLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADI’W WA’ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WANAFASIN BI’ADADIM BI’ADADI MA’LUUMAATILLAAHI
WAFUYUUDHAATIHI WA AMDAADIH. ( 100 X )
Yaa Allah, Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan
Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah
shalawat salam barokah atas junjungan kami kanjeng nabi Muhammad dan atas
keluarga kanjeng nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya
nafas sebanyak bilangan segala yng Allah maha mengetahui dan sebanyak
kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Allah.
أللّهُمَّ كَمَا أَنْتَ أهْلُهْ،
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَـيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا وَشَفِيْعِنَا وَحَبِيْـبِنَا
وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا محَمَّدٍ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَمَ هُوَ أَهْلُهْ، نَسْأَلُكَ اللّهُمَّ بِحَقِّهِ أَنْ تُغْرِقَنَا فىِلُجَّةِ
بَحْرِ اْلوَحْدَةْ، حَتىَّ لاَنَرَى وَلاَنَسْمَعَ وَلاَنَجِدَ وَلاَنُحِسَ وَلاَنَتَحَرَكَ
وَلاَنَسْكُنَ إِلاَّ بِهَا، وَتَرْزُقَنَا تَمَامَ مَغْفِرَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ
نِعْمَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ مَعْرِفَتِكَ
يَآأَلله وَتمَاَمَ مَحَبَّتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ رِضْوَانِكَ
يَآأَلله، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهْ،
عَدَدَمَآ أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ بِرَحمْتِكَ
بَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ
رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. ( 7 X )
ALLAAHUMMA KAMAA ANTA AHLUH. SHALLI WASALLIM WABAARIK
‘ALAA SAYYIDINAA WAMAULAANAA WASYAFII’INAA WAHABIIBINAA WAQURRATI A’YUNINAA
MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA KAMA HUWA AHLUH. NAS-ALUKALLOOHUMMA
BIHAQQIHI AN TUGHRIQONA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH. HATTA LAA NAROO WALAA
NASMA’AA WALAA NAJIDA WALAA NUHISSA WALAA NATAHARRAKA WALAA NASKUNA ILLA BIHAA.
WATARZUQANAA TAMAAMA MAGHFIRATIKA YAA ALLAAH, WATAMAAMA NIKMATIKA YAA ALLAAH,
WA TAMAAMA MA’RIFATIKA YAA ALLAAH, WA TAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLAAH, WATAMAAMA
RIDHWAANIKA YAA ALLAAH. WASHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAIHI WA’ALAA AALIHI WASHAHBIH,
‘ADAADAMAA AHAATHOBIHI ‘ILMUKA WA AHSHAAHU KITAABUK. BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR
RAAHIMIIN. WALHAMDULILLAAHI RABBIL ‘AALAMIN.
( 7 X )
Yaa Allah, sebagaimana keahlian ada
pada-Mu, limpahkanlah shalawat salam barakah atas junjungan kami, pemimpin
kami, pemberi syafa’at kami, kecintaan kami dan buah jantung hati kami, kanjeng
nabi Muhammad Saw. yang sepadan dengan keahlian beliau, kami bermohon kepada-Mu
yaa Allah dengan hak kemulyaan beliau, tenggelamkanlah kami dalam pusar dasar
samudera keesaan-Mu sedemikian rupa, sehingga tiada kami melihat, tiada kami
mendengar, tiada kami menemukan, taiada kami merasa, tiada kami bergerak dan
taiada kami berdiam melainkan senantiasa merasa dalam samudera tauhid-Mu dan
kami bermohon kepada-Mu ya Allah, limpahkanlah kami ampunan-Mu yang sempurna
yaa Allah, nikmat karunia-Mu yang sempurna yaa Allah, sadar ma’rifat kepada-Mu
yang sempurna yaa Allah, cinta kepada-Mu dan kecintaan-Mu yang sempurna yaa
Allah, ridha kepada-Mu serta memperoleh ridha-Mu yang sempurna yaa Allah. Dan
sekali lagi yaa Allah, limpahkanlah shalawat salam barakah atas beliau kanjeng
nabi dan atas keluarga serta sahabat beliau sebanyak bilangan yang diliputi
oleh ilmu-Mu dan termuat dalam kitab-Mu, dengan rahmat-Mu yaa Tuhan maha
pengasih lagi maha penyayang dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
يَآشَافِعَ اْلخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّـلاَمُ # عَلَيْـكَ نُوْرَالْخَلْقِ هَـادِيَ
اْلأَنَمُ
وَأَصْــلَهُ وَرُحَـهُ أَدْرِكْـنِى # فَقَـدْ ظَلَمْـتُ أَبَـدًا وَّرَبِّـنِى
وَلَيْـسَ لِى يَاسَـيِّدِى سِوَاكَا # فَإِنْ تَرُدَّ كُنْـتُ شَخْصًا
هَالِكَا
( 3 X )
YAA
SYAAFI’AL KHALQISH SHALAATU WASSALAAM # ‘ALAIKANUU RALKHALQI HAADIYAH ANAAM
WA
ASHLAHU WARUUHAHU ADRIKNII # FAQADH DHALAMTU ABADAW WARABBINII
WA
LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKAA # FAIN TARUDDDA KUNTU STAKH SHANHAALIKAA
( 3 X )
Duhai
kanjeng nabi pemberi syafa’at makhluk, kepangkuanmu shalawat salam
kusanjungkan. Duhai cahaya makhluk pembimbing manusia.
Duhai
unsur dan jiwa makhluk, bimbing, bimbing dan didiklah diriku, sungguh aku
manusia yang dhalim selalu.
Tiada arti diriku tanpa engkau duhai
pemimpin kami, jika engkau hindari aku,
akibat keterlaluan berlarut-larutku, pastilah, pasti aku akan hancur binasa.
يَا
سَـيِّدِى يَارَسُـوْلَ اللهْ( 7 X )
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH ( 7 X )
Duhai pemimpin kami,
duhai utusan Alloh
يَآأَيُّـهَااْلغَـوْثُ سَـلاَمُ اللهِ # عَلَيْـكَ رَبِّــنىِ بِإِذْنِ اللهِ
وَانْظُرْ إِلَيَّ سَـيِّدِى بِنَـظْرَةِ # مُوْصِـلَةٍ لِّلْحَضْـرَةِ اْلعَلِـيَّةِ
( 3 X )
YAA
AYYUHAL GHAUTSU SALAAMULLAAH # ‘ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH
WANDUR
ILAYYA SAYYIDII BINADZRAH # MUUSHILATIL LILHADHRATIL ‘ALIYAH
( 3 X )
Duhai
Ghautsu (Penolong) Zaman, kepangkuanmu salam Allah kuhaturkan, bimbing dan
didiklah diriku dengan idzin Allah.
Dan arahkan pancaran sinar nadhrahmu
kepadaku duhai pemimpin kami, dengan (sinar) radiasi batin yang mewusulkan aku
sadarr kehadirat maha luhur Tuhanku.
يَآشَافِـعَ اْلخَلْـقِ حَبِيْـبَ اللهِ # صَلاَتُـهُ عَلَيْـكَ مَعْ سَـلاَمِهِ
ضَلَّتْ وَضَلَّتْ حِيْلَتىِ فىِ بَلْدَتِى # خُذْ بِـيَدِىْ يَاسَـيِّدِىْ وَاْلأُمَّةِ
( 3 X )
YAA
SYAAFI’AL KHALQI HABIBALLAAHI # SHALAATUHU ‘ALAIKA MA’SALAAMIHI
DHALLAT
WADHALLAT HILLATII FII BALDAATII # KHUDZBIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATI
( 3 X )
Duhai
kanjeng nabi pemberi syafa’at makhluk, duhai kanjeng nabi kekasih Allah,
kepangkuanmu shalawat salam Allah kusanjungkan.
Jalanku buntu, usahaku tak menentu,
cepat, cepat, cepat raihlah tanganku duhai pemimpin kami, tolonglah diriku dan
dan seluruh umat ini.
يَا
سَـيِّدِىْ يَارَسُـوْلَ اللهْ ( 7 X )
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH ( 7 X )
Duhai pemimpin kami,
duhai utusan Alloh
يَآرَبَّنَا اللّـهُمَّ صَـلِّ سَـلِّمِ # عَلىَ محَـمَّدٍ شَفِيْـعِ اْلأُمَـمِ
وَاْلآلِ وِاجْعَلِ اْلأَنَامَ مُسْرِعِيْن # بِالْوَاحِـدِيَّةِ لِرَبِّ اْلعَـالَمِيْن
يَآرَبَّنَا اغْفِرْ يَسِّرِافْتَحْ وَاهْـدِنَا # قَـرِّبْ وَأَلِّفْ
بَيْـنَنَا يَارَبَّنَـا
( 3 X )
YAA
RABBANALLAAHUMMA SHALLI SALLIMI # ‘ALAA MUHAMMADIN SYAFII’IL UMAMI
WAL
AALI WAJ’ALIL ANAAMA MUSRI’IIN # BILWAAHIDIYATI LIRABBIL ‘AALAMIIN
YAA
RABBANAGHFIR YASSIRIFTAH WAHDINAA # QARRIB WA ALLIF BAINANAA YAA RABBANAA
( 3 X )
Yaa
Tuhan kami yaa Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas kanjeng nabi
Muhammad pemberi syafa’at umat dan atas keluarga beliau
dan
jadikanlah umat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdikan diri dan
sadar kepada Tuhan semesta alam.
Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa
kami, permudah segala urusan kami, bukakanlah hati dan jalan kami, dan berilah
petunjuk kepada kami, pererat persaudaraan dan persatuan diantara kami, yaa
Tuhan kami.
أَللّهُمَّ
بَارِكْ فِيْمَا خَـلَقْتَ وَهـذِهِ اْلبَلْـدَةْ يَآأَلله، وَفىِ هذِهِ اْلمجُاَهَدَةْ
يَآأَللهْ( 7 X )
ALLAAHUMMA
BAARIK FIIMAA KHALAQTA WAHADZIHIL BALDAH YAA ALLAAH,
WA FII HADZIHIL
MUJAAHADAH YAA ALLAAH ( 7 X )
Yaa Allah, limpahkanlah
barokah didalam segala makhluk yang engkau ciptakan dan didalam negeri ini yaa
Allah, dan didalam mujahadah ini yaa Allah.
إِسْــتِغْرَاقْ
!
ISTIGHRAAQ !
( Diam, tidak membaca apa-apa. Segenap
perhatian lahir dan batin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada Allah.
Tidak ada acara selain ALLAH ! )
(Jika berjama’ah, aba-aba untuk istighraq hanya dilakukan
oleh imam)
ألفاتحة !
AL FAATIHAH 1
X ( Membaca surat Fatihah 1 x kemudian
membaca do’a dibawah ini )
بِسْـمِ اللهِ الرَّحمْنِ الرّحِيْمِ
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih lagi maha penyayang.
أللّهُمَّ بِحَقِّ إسْمِكَ اْلأَعْظَمْ،
وَبِجَاهِ سَـيِّدِنَا محمّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
وَبِبَرَكَةِ غَوْثِ هَذَاالزَّمَانِ وَأَعْوَانِهِ وَسَآئِرِ أَوْلِيَآئِكَ يَآأَلله، يَآألله، يَآألله رَضِيَ اللهُ تَعَلَى عَنْهُمْ( 3 x ) .
ALLAAHUMMA BIHAQQISMIKAL A’DHAM WABIJAHI SAYYIDIINAA
MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAM WABIBARAKATI GHAUTSI HADZAZ ZAMAN WA
A’WAANIHI WASAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLAAH, YAA ALLAAH, YAA ALLAAH RADHIYALLAAHU TA’AALAA
‘ANHUM ( 3 x ).
Yaa Allah dengan hak kebesaran-Mu,
dan dengan kemulyaan serta keagungan kanjeng nabi Muhammad saw. serta dengan
barakahnya Ghautsu hadzaz Zaman (penolong pada zaman ini) wa a’wanihi (dan para
pembantunya) serta segenap para wali kekasih-Mu yaa Allah, yaa Allah, yaa Allah, semoga Allah
yang maha luhur meridhoi mereka.
بَلِّغْ جَمِيْعَ
اْلعَالَمِيْنَ
نِدَآءَنَا هَذَا وَاجْعَلْ فِيْهِ تَأْثِيْرًا بَلِيْغاً( 3 x )
BALLIGH JAMII’AL ‘AALAAMIN NIDAA ANAA HAADZAA WAJ’AL
FIIHI TA’TSIRAM BALIIGHAA ( 3 x ).
Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al ‘alamin (seluruh alam) dan
letakkanlah kesan yang merangsang (untuk berjuang) didalamnya.
فَإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ
قَدِيْرٌ، وَبِاْلإِجَابَةِ جَدِيْرٌ( 3 x )
FAINNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIR WABIL IJAABATI
JAADIIR ( 3 x ).
Maka sesungguhnya Engkau maha Kuasa
berbuat segala sesuatu dan maha Ahli memberi ijabah.
فَفِـرُّوْآإِلَىاللهِ( 7 x )
FAFIRRUU ILALLAAH (
7 x )
Larilah kembali kepada Alloh
وَقُلْ جَآءَ اْلحَقُّ وَزَهَقَ
اْلبَاطِلْط إِنَّ اْلبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقاً( 3 x )
WAQULJAA-ALHAQQU WAZAHAQAL BAATIL INNAL BAATHILA KAANA
ZAHUUQAA ! ( 3 x )
Dan katakanlah (wahai Muhammad),
apabila perkara yang haq (benar) telah datang maka musnahlah perkara yang
batal. Sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah.
ألْفَاتِحَةْ !
AL FAATIHAH 1
X ( Membaca surat Fatihah 1 x)
Keterangan :
1. Penjelasan lengkap tentang Shalawat
Wahidiyah baca buku Kuliah Wahidiyah.
2. Auraod / Bilangan mujahadah yang lain (selain bilangan 40
hari) silakan lihat buku bimbingan praktis mujahadah.
3. Kedua buku tersebut diterbitkan oleh YAYASAN PERJUANGAN
WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO.
4. Jika ingin penjelasan lebih lanjut silakan hubungi
YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO Jl. KH. Wachid
Hasyim, Bandar Lor, Kediri, Jawa Timur Kode Pos 64114 Telp. (0354) 771018 Fax. (0354) 774511
=======================
Untuk Aurad MUJAHADAH KECERDASAN bisa dibaca disini
Terima kasih semoga bermanfaat.
Qolbitu
ReplyDeleteIzin mengamalkan
Hanif Fachruddin
Kaltim
Terimakasih sangat bermanfaat
ReplyDeleteYa Sayyidi Ya Rasulullah..
ReplyDeleteYaa Sayyidi Yaa Rosullulloh
ReplyDeleteIzin nyimpen texs sholawat nya
ReplyDeleteQobiltu
ReplyDelete