Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati." Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu bernama, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.
Usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin ... baca selengkapnya di Mengalir Seperti Air Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sore yang indah, ditemani oleh bunyi ombak dan semilir angin yang kian beriringan dengan suara daun kelapa yang tak mau berhenti untuk melambai. Suasana tenang disini setidaknya dapat mengurangi rasa penatku. Kudengar decitan kursi roda yang makin lama kian mendakatiku. Kulihat sosok yang memang akhir-akhir ini sering bersamaku di tempat ini. Aku sangat bingung jika melihat ekspresi wajahnya terkadang dia terlihat sangat tenang dan terkadang dia terlihat datar.
“Apa hari ini kau baik-baik saja?” tanyaku padanya karena memang dia adalah sosok yang sangat sulit ditebak, bukannya jawaban yang kudapat tapi hanya senyum kecil yang mengembang di bibirnya. Aku semakin bingung dengan semua tingkahnya, sangat aneh bagiku karena memang dia sosok yang pendiam tak banyak kata yang dia lontarkan untukku.
“Disini sangat tenang, aku menyukainya” ucapku menceracau sendiri, inilah kebiasaanku setiap bertemu dengannya meskipun tak ada satupun respon darinya tapi aku tahu bahwa dia mendengarkanku dan mengerti apa yang ku mau.
“Hari ini sama seperti hari-hariku sebelumnya, tak ada yang istimewa ataupun terkesan semuanya sama dan kau tau bukan hariku selalu berakhir disini bersama senja, berakhir dengan gambar-gambar yang hanya bisa menemani sesaat” ucapku padanya, dia menoleh dan tersenyum padaku.
Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, “Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!”
“Tidak Dik, saya mau makan nasi saja,” kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, “Tidak Dik, saya sudah kenyang.”
Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, “Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om.”
Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. “Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya.”
Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.
Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, “Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kena ... baca selengkapnya di Pesan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Mengayuh sepeda tua berpuluh-puluh mil jauhnya, bersandar di bahu angin jalanan yang panas, berkelok-kelok medan terjal dan sekarung beras mengiringi kayuhan sepeda tuanya.
Pagi buta menyambar keriputnya kulit bapak hari itu, seolah tak heran dengan kebiasaannya membangunkanku dengan ketukan pintu pada pukul 3 pagi, inilah rutinitas keluarga kami pada saat fajar menjemput. Ya, mencari batu kali yang tak seberapa untuk menambal beban hidup.
Angin semilir menusuk ragaku yang masih ngantuk mengharuskanku untuk pegi ke kali mencari batu untuk di jual, ini sebenarnya pekerjaan selingan bapak disamping ngebecak, tapi bapak kali ini sedang tak enak badan dan harus mengantarkan batu yang sudah di kumpulkan ke kota untuk di jual sembari menarik becak, kebetulan mbak mus tetangga kami juga hendak ke kota jadi bapak sudah bawa penumpang dari rumah, ‘setidaknya pagi-pagi sudah bawa rejeki’ ucap bapak. Bergelut dengan keadaan mengharuskanku untuk tetap tegar, melihat bapak yang sudah tidak muda lagi harus menanggung ini semua tanpa ibu berada di sisi kami. Tanpa keluhan yang mendalam bapak rela menjalani ini semua demi kebahagiaan anak-anaknya.
Langit biru dan awan putih ketika pagi adalah alasan kuat mengapa aku masih bertahan hidup di bumi, aku berjalan di atas terjalnya dunia, dan berbicara di antara ribuan orang tuli, termasuk Ibu Bapakku sendiri, mereka tak pernah mendengarkan apa yang aku utarakan, aku memohon ribu ampun kepada Illahi Robbi, aku tak menyesali di turunkan ke dunia ini, aku tak menyesal mempunyai orang tua seperti mereka, namun aku lelah selalu tercap sok tahu dan terpojok salah.
“Bu… Bu!”
“Iya Pak”
“Tanah kita laku, bu! Tanah kita jadi di beli para pengusaha buat apartemen”
“Wah, rezeki nomplok tuh Pak!”
“Iya Bu, sawah kita rata sekarang! Tanahnya jadi uang bu, uang!”
Terdengar suara mereka tertawa puas dengan rezeki yang menurutku tak pantas untuk disyukuri seketika temperatur badanku menjadi panas sekaligus menggigil, aku bergidik ketakutan mendengar kebahagian mereka. Menurutku, mereka sangat keterlaluan, aku tak mampu menahan emosiku, aku bangkit dari kamar, dan buyarkan tawa mereka.
“Bu, Pak! Kenapa harus jual sawah?”
“Halah! Kamu tahu apa! Toh nanti kamu juga kebagian, malah kayanya bakal dihabisin buat kepentingan kamu, kamu ga usah banyak nanya!”
“Iya, Mas! Ini rezeki nomplok buat kita, katanya kamu mau jadi dokter!”
“Bu, Pak! Sawah di Indonesia, makin jarang. Ibu sama Bapak tega ngeikhlasin ratus ... baca selengkapnya di Metamorfosa Malaikat Tanpa Sayap Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Pagi ini setelah makan pagi, aku berjalan ke luar kamarku. Dan di sana aku bertemu seorang bapak yang sedang olah raga pagi. Ia berdiri sejenak, sekedar basa-basi memberikan salam. Dia lalu memandang tajam ke dalam mataku, dan bertanya, "Tarsisius, is it a big day today?" Aku gak tahu mau menjawab apa. Dalam hati aku berseru, "Hari ini tak ada rencana istimewa selain mengikuti kelas seperti biasanya. Dan apa yang terjadi hari ini? Aku gak tahu? Di akhir hari ini aku pasti akan mampu memberikan jawaban baginya, apakah hari ini adalah hari yang istimewa."
Sebelum saya mampu menjawab, ia telah memberikan jawabannya sendiri, "Oh well, it is just an ordinary day like yesterday!" Aku tertegun! Betulkah hari ini tak bedanya dari hari kemarin? Apakah hari ini hanyalah sekedar repetisi, hanyalah sebuah perulangan dari pengalaman masa silam? Bila demikian, betapa membosankan hari yang baru ini. Bila demikian tak ada sesuatu yang bisa kita harapkan.
Dan sebelum saya sempat berpikir lebih panjang, sebuah kalimat telah mengalir dari mulutku, "I am hoping a special grace and blessing today to make it a different day." Yap...setiap hari adalah hari yang baru. Setiap hari adalah hari yang istimewa. Setiap hari ada berkat baru. Dan berkat Tuhan yang diterima hari inilah yang menjadikannya berbeda dengan hari kemarin. Karena itu kita ... baca selengkapnya di Today Is A Big Day! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Pagi itu seorg pria berusia 70-an datang utk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Seorang perawat menyiapkan berkasnya & memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.
Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya
Si Perawat merasa kasihan, jadi ketika sedang luang dia sempatkan utk memeriksa luka si kakek, & nampaknya cukup baik & kering, tinggal membuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yg tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, diputuskan boleh dilakukan oleh si perawat.
Sambil menangani lukanya, si Perawat bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hanya mesti ke rmh jompo utk makan siang bersama istrinya, spt yg biasa dilakukannya sehari-hari.
Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit ALZHEIMER.
Wiro Sableng menghentikan jalannya di tikungan itu. Matanya memandang ke muka memperhatikan beberapa buah gerobak besar ditumpangi oleh perempuan-perempuan dan anakanak.
Gerobak-gerobak itu juga penuh dengan muatan berbagai macam perabotan rumah tangga.
Belasan orang laki-laki kelihatan berjalan kaki dan membawa buntalan barang-barang. Jelaslah bahwa semua mereka itu tengah melakukan pindah besar-besaran.
"Saudara, hendak pergi ke manakah rombonganmu ini?" bertanya Wiro sewaktu seorang anggota rombongan melangkah ke jurusannya.
Orang itu memandang sebentar kepadanya dengan pandangan curiga. Demikian juga anggota rombongan yang lain.
"Kami terpaksa meninggalkan kampung, pindah ke tempat lain yang jauh dari daerah ini...."
"Kenapa pindah?"
Seorang laki-laki tua yang mengemudikan gerobak, menghentikan gerobak itu dan menjawab pertanyaan Wiro Sableng.
"Kampung kami dilanda malapetaka!"
"Malapetaka apakah?"
"Kepala kampung dan lima orang pembantunya serta istrinya digantung. Beberapa orang gadis diculik! Beberapa penduduk dibunuh...."
Lukisan ini keren. Pelukisnya memang piawai dalam menata artistik sehingga menjadi karya yang hebat. Tempelan berupa kertas, kain dan kayu itu memang ditempatkan tak beraturan, tapi tetap saja mengandung nilai seni yang bagus. Menarik! Dan lukisan inilah yang paling bagus di antara koleksi barang seni Papa Kei. Sebenarnya Kei juga juga sedikit tertarik, hanya saja karena lukisan itu karya Papanya, jadi tak menarik lagi. Ia selalu merasa kesal karena dituntut menjadi penerus Papanya dalam melukis.
Senyumnya lebih mengembang ketika melihatku daripada lukisan itu.
Hem, ia benar-benar jatuh cinta padaku, gumamku lirih.
Terus saja ia berjalan menuju kamarnya bersamaku. Meninggalkan lukisan super hebat itu dapat dihargai puluhan juta kalau pun dijual. Hanya saja Papanya tidak mau menjualnya, kenangan itu sangat berarti baginya. Untuk itu, ia menekan Kei agar mengambil kuliah di jurusan seni lukis. Menyebalkan! Seperti anak kecil saja, Kei harus dipaksa tanpa ada minat untuk masuk ke dunia itu.
Aku garam. Bentukku macam-macam. Kebanyakan sudah halus dan siap tabur. Tapi di kampung-kampung, masih ada juga yang menggunakanku dalam bentuk kotak-kotak batangan. Mesti ditumbuk sebelum dicampur dalam masakan agar cepat larut.
Rasaku? Jangan ditanya lagi. Keasinanku sudah terkenal dari masa ke masa. Ada yang sangat asin, asin dan cukup asin. Maka kau bisa menaburkanku sesuai dengan kadarnya.
Tanpaku masakan jadi terasa hambar dan tak nikmat. Coba saja kalo tak percaya. Tapi jangan coba-coba mencicipinya begitu saja dalam jumlah banyak. Lidahmu akan kelu keasinan.
Sebalnya, manusia tak menghargaiku! Berapa coba harga garam? Dengan lima ratus rupiah, manusia bisa mendapatkan sekantong garam. Padahal fungsiku tak sebanding dengan harga belinya. Seenaknya saja mereka meremehkanku. Mentang-mentang aku ada dalam jumlah banyak.
Aku memutuskan memulai aksi protes ini dengan mengirimkan sms berantai ke kawanan garam di sebuah kampung.
“Prens, sudah saatnya kita menyuarakan hak kita. Keadilan harus ditegakkan. Jangan mau dihargai semurah ini sementara manusia begitu rakus memanfaatk ... baca selengkapnya di Lintang Kemukus Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
HUTAN Ngluwer ternyata luas sekali. Setelah matahari menggelintir ke barat, dalam keadaan tangan kanan cidera berat, kepala rampok Surah Nenggolo akhirnya sampai ke tempat yang dituju. Tempat ini terletak dekat sebuah danau kecil, dikelilingi pohon-pohon besar. Bayangan dedaunan pepohonan yang berbagai ragam membuat air danau seperti berwarna ketika sinar matahari memantul di permukaan air.
Di pinggir danau terlihat tiga bangunan beratap rumbia, dua agak kecil dan tertutup dinding. Satunya besar tanpa dinding. Di dalam bangunan besar sembilan orang duduk mengelilingi sebuah meja panjang terbuat dari bambu.
Di kepala meja sebelah kanan duduk seorang lelaki berusia sekitar empat puluhan, berwajah cakap, memiliki kening tinggi dan alis mata tebal. Rambut panjang sebahu. Dibanding semua orang yang ada di tempat itu, dia satusatunya yang berpakaian dan berpenampilan apik rapi.
Di kiri kanan meja bambu, duduk delapan orang yang rata-rata telah berusia lebih dari setengah abad. Dari raut wajah serta pakaian, jelas menunjukkan sebagai orang rimba persilatan. Satu-satunya perempuan yang hadir di tempat itu adalah seorang nenek berhidung seperti paruh burung kakak tua, bermata dingin kelabu.
Di luar bangunan dua puluh orang bertubuh tegap, memakai blangkon dan pakaian serba hitam tegak berjagajaga.
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong antara 1.000 – 2.500 mm / tahun.
Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C.
Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman
sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang
sempurna.
Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.
Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong
sekitar 10 jam /hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan
umbinya.
Media Tanam
Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah
yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu
poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai
tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah
jenis alluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan
andosol.
Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon
berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di
Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0 – 5,5, sehingga
seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.
B. PEDOMAN BUDIDAYA
Pembibitan
Persyaratan bibit, bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (7-12 bulan), usahakan jangan yang berumur 14 bulan.
Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5cm-3cm lurus.
Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Gunakan bibit ketela gajah, cimanggu, mekarmanik, darul himah atau bibit unggul yang lain.
Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut :
Bibit berupa stek batang
Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai setengah
Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25 – 30 batang stek.
Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut kelokasi penanaman.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.
Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan
ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan
organik.
Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal
ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan
tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi
beberapa variasi tanaman sejenis.
Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap
petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga
diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen
dan pasar.
Pembukaan dan Pembersihan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan
pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan
akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan
perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama
dan penyakit yang mungkin ada.
Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70%
dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk
memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan
bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti
permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
Pengapuran
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada
lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan
pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan
(CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton /
hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat
pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang (
bila diperlukan). Akan tetapi jika menggunakan Pupuk Organik Super Genius sdh cukup untuk menyeimbangkan pH tanah, karena komposisinya yang komplit (sudah mengandung unsur makro dan mikro lengkap).
Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim
dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik
adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang
digunakan pada pola monokultur adalah 100 x 150 cm.
Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan
meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam
5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila
tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja, akan tetapi tanah bisa digemburkan dan disuburkan dengan
menggunakan Biomars.
Sebelum bibit ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu
dengan Pupuk Organik Super Genius yang telah dicampur dengan air selama 1-2 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat
bagus untuk pertumbuhan dari bibit.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera
dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan
bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus
diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore
hari, saat cuaca tidak terlalu panas.
Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua
jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar
tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan.
Pembubunan
Cara pembubunan dilakukan dengan
menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti
gundukan, sangat baik bile menggunakan larutan Biomars dengan cara dikocor. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini
dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon
terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan
pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan.
Perempelan / Pemangkasan
Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan
pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus
mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa
digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.
Pemupukan
Sistem pemupukan menggunakan teknologi Mars, dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia / anorganik sampai dengan 75%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut :
Berikan pupuk kandang yang telah di fermentasi dengan menggunakan Biomars / kompos pada lahan yang akan ditanami bibit
kebutuhan untuk 1 hektar sebanyak 5 ton atau 5.000 kg atau 1 ton untuk kompos yang di buat dengan Biomars dan kemudian
semprot dengan menggunakan Pupuk Organik Super Genius dengan takaran 10 tutup botol dicampur dengan 14 Liter air.
Setelah usia 10 hari setelah tanam semprot dengan Pupuk Organik Super Genius dengan takaran 8 tutup botol dicampur dengan 14 Liter air pada tanaman dengan merata.
1 bulan setelah tanam berikan Urea dengan pemupukan
diberikan dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan
kedalaman 10 cm.
Pemberian Pupuk Organik Super Genius selanjutnya pada saat tanaman singkong
berumur 1 bulan setelah tanam dengan takaran 6 tutup botol dicampur dengan 14 Liter air ditambah dengan 200 ml larutan Biomars, umur 2 bulan dan umur 4 bulan setelah tanam dengan takaran yg sama.
Pemberian pupuk kimia cukup sekali.
Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan ketela pohon dari awal
tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab,
tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman
dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada
saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini
dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan
sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan
dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk
seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
Waktu Penyemprotan Pestisida / Insektisida
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan
dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan
pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida
disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan
dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit
menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi
penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat
ikut mati.
C. HAMA DAN PENYAKIT
Ini adalah penyakit atau hamayang biasa ada pada ketela pohon.
Hama Uret
Ciri
:
Berada dalam akar dari tanamam.
Gejala
:
Tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi rusak.
Pengendalian
:
Bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat pengolahan tanah.
Hama Tungau Merah
Ciri
:
Menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun.
Gejala
:
Daun akan menjadi kering.
Pengendalian
:
Menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.
Penyakit Bercak Dau Bakteri
Ciri
:
Menyerang pada permukaan atas daun.
Gejala
:
Bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati.
Pengendalian
:
Menanam varietas yang tahan, memotong atau
memusnakan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tananan dan
sanitasi kebun.
Penyakit Layu Bakteri
Ciri
:
Hidup di daun, akar dan batang.
Gejala
:
Daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas, akar, batang dan umbi langsung membusuk.
Pengendalian
:
Melakukan pergiliran tanaman, menanam
varietas yang tahan seperti Andira 1, Andira 2 dan Muara, melakukan
pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.
Penyakit Bercak Daun Coklat
Ciri
:
Cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala
:
Daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan Jaringan daun mati.
Pengendalian
:
Melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman
varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan
sanitasi kebun.
Penyakit Bercak Daun Konsentris
Ciri
:
Cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala
:
Adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda.
Pengendalian
:
Memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.
D. PANEN
Ketela pohon / singkong dapat dipanen
pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai
menguning dan banyak rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah
mencapai 7 – 12 bulan. Ketela pohon/singkong
dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil
dengan cangkul atau garpu tanah.
Pada mujahadah kubro yg dilaksanakan pada tgl 13-16 nopember kemarin banyak pengaal yang hadir di ponpes kedunglo, tempat lahirnya shalawat wahidiyah,
Jama'ah dari seluruh Indonesia banyak yg hadir dan ada pula yang dari luar negeri.
Untuk fatwa gelombang kelima bisa disimak disini
Meningkatnya pamor kambing peranakan etawa (PE) belakangan ini,
membuat harganya melambung. Kondisi tersebut terjadi karena kambing
jenis ini menjadi the most wanted oleh peternak maupun penghobi.
Sayangnya, dari pengamatan saya dilapangan masih sering terjadi salah
identifikasi kambing PE. Beberapa pembeli awam, terutama peternak kecil
terjebak oleh pemahaman kurang tepat
tentang identifikasi kambing ini. Banyak dari mereka terjebak dengan
identitas kepala hitam tanpa memperhatikan lebih jeli unsur yang lain,
padahal yang mereka beli atau miliki adalah jenis gembala (Abligon).
Guna
memudahkan dan memperjelas cara memahami ciri kambing PE, saya coba
membagi pengalaman saya. Sebenarnya sudah banyak artikel online, buku
dan sejenisnya yang telah menjelaskan hal ini. Untuk memudahkan, saya
lampirkan visualisasi gambar bagian-perbagian dari hasil membaca dan
pengalaman saya di lapangan, sebagaimana tampak di bawah ini:
Secara
Umum identifikasi utama terbagi menjadi 7 bagian. Bagian 1 dan 2
adalah ciri bagian kepala dan daerah leher, ke-3 tinggi badan, ke-4
bentuk dan kondisi testis (pelanangan), ke-5 bentuk ekor, ke-6 bulu
belakang dan ke-7 panjang badan. Secara lebih detail bisa terlihat
dalam visualisasi gambar berikut:
Beberapa
kriteria ciri fisik lainnya seperti, ketebalan badan, warna testis
(lanangan) dan yang lainnya juga sering diperhatikan orang, tetapi
menurut saya hal itu bukan hal pokok yang utama. Demikianlah sedikit
yang bisa saya tulis untuk para pemerhati, peminat dan khususnya
peternak kambing PE. Semoga bermanfaat
"Akhir-akhir ini aku selalu dahaga akan pengetahuan dan falsafah kehidupan. Banyak hal di dunia ini yang ternyata masih tidak kumengerti, oleh karena itu aku harus rajin bertanya dan belajar. Bertanya kepada siapa saja dan belajar dari mana saja," gumam Puteri pada dirinya sendiri di suatu senja yang jingga.
"Selama ini aku cuma memikirkan hal-hal remeh temeh tak pernah sedikitpun terbersit olehku untuk memikirkan tentang pengetahuan dan falsafah kehidupan yang akan memperkaya batin dan diriku. Setelah bertemu dengan Bintang Jatuh dan Prabu Yudistira yang bijak bestari, aku ingin tahu lebih banyak hal lagi. Rasanya aku semakin haus, semakin banyak hal yang mengganggu pikiranku yang ingin kuketahui," kata Puteri sambil menuliskan sesuatu di buku hariannya.
Hari itu setelah menuliskan sesuatu Puteri memutuskan kembali untuk mengembara, mencari pencerahan, mencari sesuatu yang dapat memuaskan keingintahuannya.
Tujuh musim telah berlalu, belum seorangpun ia jumpai untuk dapat ditanyai. Akhirnya setelah hampir memasuki akhir musim ke delapan, Puteri berjumpa dengan Sang Guru.
"Sang Guru, ceritakan padaku apa yang dimaksud dengan Filosofi Carpe Diem, " pinta Puteri tiba-tiba.
Sang Guru terdiam sejenak, tak disangka Puteri cantik nan rupawan ini terpesona oleh kalimat yang diucapan Quintus Horatius Flaccus.
Cerita pagi tadi yang saya bawakan pada talkshow AW Success Wisdom & Motivation di jaringan Radio Sonora adalah Mangkuk Berlubang. Cerita ini merupakan simbolisasi dari sifat manusia yang kepuasannya tak ada habisnya. Berapa pun banyaknya isi yang mau kita tuangkan ke dalamnya, tidak akan mampu membuat mangkuk itu penuh.
Begitupun dengan kepuasan kita. Pernahkah kita merasa puas yang benar-benar puas atas segala apa yang kita peroleh? Dulu saat kita berjuang meraihnya, kita merasakan bahwa itu akan menjadi pencapaian tertinggi yang mungkin sulit kita capai lagi. Karena itu kita sangat termotivasi untuk meraihnya. Siang dijadikan malam, malam dijadikan siang. Kita bekerja keras, membanting tulang. Namun begitu kita berhasil meraihnya, ada kekosongan baru yang kita temukan. Kita merasa hal yang jauh lebih baik masih mampu kita raih. Kita pun memasang target baru yang lebih tinggi.
Ambisi meraih hasil yang lebih baik dan lebih baik lagi adalah hal yang wajar dalam hidup. Tidak ada yang salah. Malahan sebaiknya didorong untuk meraih hasil optimal. Sebab kita sendiri tidak akan pernah tahu sejauh mana prestasi terbaik yang mampu kita raih sepanjang hidup kita. Salah satu carany ... baca selengkapnya di Belajar Bersyukur - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
SELAMAT MENIKMATI PERSEMBAHAN KAMI. Sementara ini kami hanya mampu mempersembahkan album Mujahadah Kubro di bumi Kedunglo ini sebatas yang kami bisa sampaikan. sebenarnya banyak koleksi gambar kami,namun baru sebatas ini yang bisa kami persembahkan. Mudah-mudahan selanjutnya bisa nambah lagi.
Para peserta mujahadah kubro dari berbagai daerah di Indonesia bahkan
ada yang dari luar negeri yang berada di dalam lapangan Ponpes Kedunglo
secara khusu' mengikuti rangkaian acara mujahadah kubro.
Lagi santai di pinggir berantas.
Depan Base Camp seksi Kamtibum (SIKAP).
Panitia Mujahadah Kubro yang berasal dari Tangerang dan Nganjuk
Anggota Seksi Lisotel (Sub. Seksi Listrik sedang memasang instalasi listrik sebelum acara Mujahadah Kubro dimulai.
Anggota Seksi penerima tamu yg berada di pos belakang utara yang lagi santai melepas penat.
Bp.Mistarul Salah satu panitia Mujahadah Kubro yang berasal dari Blitar
Anggota Provost SIKAP sedang berkeliling mengecek anggota yang sedang bertugas.
Susunan petugas acara saremonial Mujahadah Kubro Muharram 1436
Suasana jama'ah shalat jum'at di pinggir sungai brantas, nampak dua orang anggota SIKAP yang sedang tidak bertugas mengikuti kegiatan jama'ah shalat jum'at.
Lokasi tempat tamu khusus / undangan
Suasana jama'ah shalat jum'at di pinggir Podium
Anggota SIKAP satuan lantas sigap mengatur lal lintas di perempatan Gg.V Bandar Lor (sebelah selatan Gg. Pondok Kedunglo)
Suasana jama'ah shalat jum'at di lapangan ponpes kedunglo
Suasana jama'ah shalat jum'at di pinggir sungai brantas sebelah utara. Tampak Bp. Ahmad Dimyathi, K. Mahdhor Kholili, M. Fauzi Murtadlo, M. Robi dan teman yang lain sehabis mengikuti jama'ah shalat jum'at.
Makam KH. Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra.(mu'alif shalawat wahidiyah), dilihat dari luar.
Makam KH. Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra.(mu'alif shalawat wahidiyah), dilihat dari dalam.
Siswa-siswi SMA Wahidiyah Sawahan Nganjuk saat sedang mengikuti pelaksanaan Mujahadah Kubro Muharram 1436
Bp. Ma'ruf Qolis Trenggalek sedang menikmati es teh disaat suasana udara yang panas di warung P. Shodiq, Barat masjid Kedunglo
Suasana Depan Kantor Pondok Kedunglo al Munadhdharah Kediri saat hari ke-2 Mujahadah Kubro / setelah jama'ah jum'at
Suasana tamu yang baru datang di gang V Bandar Lor (selatan lapangan pondok)
Penampakan bayangan di depan anggota SIKAP
Suasana antrian pesowanan kepangkuan Hadratul Mukarram Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid ra.bagian putra hari sabtu pagi.
Peserta mujahadah kubro yang mengikuti acara di Gg tangkis da depan SDS Wahidiyah via layar tancap.
Peserta mujahadah kubro yang mengikuti acara di Gg tangkis da depan SDS Wahidiyah via layar tancap.
Suasana Base Came anggota SIKAP
Suasana pinggir sungai brantas pada hari ahad pagi, penuh dengan peserta Mujahadah Kubro
HaRI Senin pagi, Panitia seksi perlengkapan bersiap mengembalikan kondisi area yang dipakai untuk kegiatan mujahadah kubro menjadi seperti sedia kala.
Membongkar tenda dan membersihkan sampah.
Anggota Seksi perlengkapan dari Nganjuk Jatim sedang memasang pagar lapangan yang sebelumnya digunakan untuk jembatan diatas parit.